Liputan6.com, Jakarta - Setiap tanggal 17 Mei, Indonesia memperingati Hari Buku Nasional (Harbuknas), momen penting untuk kembali menumbuhkan kecintaan terhadap buku. Perayaan ini bukan sekadar simbol literasi, tapi juga panggilan untuk menyadari manfaat besar membaca—tak hanya untuk kecerdasan, tapi juga bagi kesehatan tubuh dan mental.
Menilik sejarahnya, tanggal 17 Mei dipilih karena bertepatan dengan hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada tahun 1980. Namun, Harbuknas baru resmi ditetapkan pada 2002 oleh Menteri Pendidikan kala itu, Abdul Malik Fadjar. Kala itu, data UNESCO menunjukkan angka melek huruf Indonesia hanya 87,9 persen, masih di bawah negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand.
Lewat Read Entire Article